Bukan Sekadar Horor, Tumbal Darah Jadi Refleksi tentang Pengorbanan dan Kemanusiaan

Posthing.id — Ketika cinta dan keputusasaan saling bersinggungan, batas antara bcnar dan salah perlahan memudar. Tumbal Darah, karya terbaru dari macstro horor-action Charles Gozali menggali pertanyaan moral terdalam manusia: sejauh apa seseorang rela berkorban demi cinta? Dan sejauh apa mereka rela menjual jiwanya demi keinginan duniawi? Sebuah kolaborasi besar antara MAGMA Entertainment, Wahana Krcator, Sincmaku Picturcs, Virtuelines Entertainment, Caravan Studio, Dunia Mencekam Studios, VMS Studio, PK Films, dan Samara Group.

Tumbal Darah bukan sekadar horor penuh darah, tapi juga refleksi suram tentang manusia-manusia yang berjuang di ambang kehilangan segalanya. Korban dari Nafsu Duniawi Klinik Kamboja dari neraka menjadi arenanya, tiga nakes menjadi pelakunya. Dalam dunia Tumbal Darah, kejahatan tidak hanya datang dari makhluk gaib semata, melainkan dari manusia yang kehilangan arah. Iwan (Donny Alamsyah).

Seorang dokter bersalin, menjalankan Klinik Kamboja ini bersama istrinya Sandra (Agla Artalidia) dan asistennya Bakar (Aksara Dena). Di tempat inilah nyawa bayi dikorbankan sebagai tumbal bagi sctan demi kekayaan. Merupakan simbol dari manusia yang menukarkan moralitas demi harta, mereka percaya bisa mengendalikan tumbal ini, padahal tanpa sadar juga terperangkap dalam kegelapannya.

Cinta Keluarga di Tengah Kegelapan: Apa yang Rcla Dikorbankan? Di sisi lain ada Jefri (Marthino Lio) dan Ella (Sallum Key). pasangan suami istri yang hidup dalam keterbatasan. Setelah kecelakaan menimpa Ella yang tengah hamil delapan bulan, mereka terpaksa mencari pertolongan di tempat yang salah: Klinik Kamboja yang dijalankan oleh Iwan, Sandra, dan Bakar.

Ancaman datang bagi bayi yang ada di dalam rahim Ella. Mampukah Jefri dan Ella menyelamatkan satu sama lain? Perlukah mereka mengorbankan moral mereka untuk keselamatan keluarga kecilnya?

“Horor sejati datang dari ketakutan manusia,” ujar Charles Gozali, sutradara dibalik film mcncckam ini. “Melalui Tumbal Darah, kami ingin mcngcksplor sisi tergelap dari manusia dan bertanya: kalau kita ada di posisi itu, apa yang akan kita lakukan?”

Kalimat itu menjadi jantung dari Tumbal Darah, sebuah film yang tidak hanya menawarkan pengalaman teror yang menegangkan, tapi juga dilema moral yang membuat penonton bimbang. Pada akhirnya, Tumbal Darah bukan hanya sekadar kisah tentang ritual setan, melainkan sebuah kisah tentang manusia, pilihan yang lahir dari cinta dan ketakutan, serta moral yang diuji di titik terendah.

Uji nyali dan moralmu dalam film Tumbal Darah mulai 23 Oktober 2025 di bioskop Indonesia. Untuk update dan informasi lebih lanjut, kunjungi sosial media @tumbaldarahfilm dan @magmaent.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *