Posthing.id – Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Hidayatullah semakin memperluas peran dan kontribusinya dalam dunia industri halal melalui pendidikan literasi halal di kalangan generasi muda. Hal ini diungkapkan dalam rangkaian seminar dan talkshow yang digelar dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Hidayatullah, yang berlangsung pada 20–23 Oktober 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, LPH Hidayatullah menghadirkan berbagai materi edukasi terkait pentingnya sertifikasi halal, peran mahasiswa sebagai agen halal lifestyle, serta peluang karier dan riset di sektor industri halal. Ketua LPH Hidayatullah, Muhammad Faisal, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen lembaga untuk memperkuat ekosistem halal nasional melalui jalur pendidikan.
“Literasi halal harus dimulai sejak dini agar generasi muda memahami bahwa halal bukan hanya soal label pada produk, tetapi juga mencakup gaya hidup, etika, dan tanggung jawab sosial. Halal adalah bagian dari kualitas dan keberkahan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Faisal.
Selain memberikan pemahaman mendalam tentang konsep halal, acara ini juga membuka peluang kolaborasi antara LPH Hidayatullah dengan lembaga-lembaga lainnya, dalam hal penelitian bersama dan pengembangan pusat studi halal (Halal Center). Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat jaringan internasional dan mendukung dakwah global Hidayatullah.
Kolaborasi Internasional dan Penguatan Dakwah Global
Langkah ini juga sejalan dengan semangat Munas VI Hidayatullah, yang menekankan penguatan peran organisasi dalam menghadapi arus globalisasi dakwah dan peradaban Islam. LPH Hidayatullah ingin memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi pusat halal dunia, mendukung target pemerintah dalam mewujudkan visi tersebut.
“Indonesia kini semakin menegaskan peran strategisnya sebagai rujukan utama dalam industri halal global. Melalui instrumen halal, kami ingin menunjukkan kontribusi nyata Hidayatullah tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga ekonomi umat,” tambah Faisal.
Selain itu, kegiatan Munas VI juga menjadi momentum penting bagi Hidayatullah dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal dan memperluas peluang kolaborasi internasional, yang pada akhirnya akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal global.
Peran Strategis Pemuda dalam Ekosistem Halal
Muhammad Faisal Tamrin, salah satu narasumber utama dalam Munas VI, menekankan pentingnya peran strategis pemuda dalam membangun ekosistem halal Indonesia. “Kami percaya bahwa pemuda adalah agen perubahan yang bisa mendorong terwujudnya ekosistem halal yang lebih kuat, lebih berdaya saing, dan lebih berkelanjutan,” ujar Faisal.
Dengan ribuan kader Hidayatullah yang hadir, Munas VI tidak hanya menjadi ajang untuk membahas strategi pengembangan dakwah, tetapi juga sebagai platform untuk menggerakkan partisipasi aktif generasi muda dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Dengan komitmen kuat Hidayatullah dalam memperkuat ekosistem halal global, Indonesia pun semakin menjadi perhatian dunia sebagai negara yang tidak hanya unggul dalam hal pendidikan dan sosial, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi di industri halal.