Posthing.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) Andhika Natawijaya menegaskan posisi BEM UNJ dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Rakyat Bangkit (BEM SI Rakyat Bangkit) kini sudah vakum.
Menurutnya BEM UNJ ingin kembali pada pergerakan mahasiswa yang sesungguhnya. Tidak hanya didalam BEM SI Rakyat Bangkit saja, tapi juga dengan elemen lainnya seperti non government organization (NGO), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga bantuan hukum (LBH) untuk dapat melihat sejauh mana pergerakan yang terjadi di masyarakat. BEM UNJ ingin melebur dengan gerakan masyarakat dan saat ini sedang menjalani proses menuju arah itu.
Andhika sendiri berharap agar jangan sampai terjadi perpecahan, namun dari delapan BEM Fakultas di BEM UNJ yang paling aktif bersuara untuk memisahkan diri atau vakum di BEM SI Rakyat Bangkit.
“Badan-badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang paling aktif untuk memisahkan diri atau vakum di BEM SI Rakyat Bangkit”, ujar Andhika di kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur (Minggu,18/10/2025).
Secara kerja dalam periode kepengurusannya, Andhika mengaku tidak banyak melibatkan diri. Meski selama setengah tahun ia sempat menjadi kordinator wilayah (korwil) untuk melanjutkan tugas generasi sebelumnya. Namun ia hanya terlibat dibagian media. Atas dasar usulan internal agar bisa melebur dengan aliansi lain, maka BEM UNJ akhirnya memutuskan untuk tidak beraviliasi terlebih dahulu dan melakukan evaluasi perbaikan internal BEM. Sehingga posisi BEM UNJ terhadap BEM Rakyat Bangkit tidak lagi terikat tapi bersifat statis.
“Saya belum bisa mengatakan sudah keluar dari BEM SI Rakyat Bangkit, tapi sudah vakum”, ujar Andhika ketika menegaskan posisi BEM UNJ saat ini dalam kaitannya dengan BEM SI Rakyat Bangkit.
Desakan untuk keluar dari BEM SI Rakyat Bangkit telah disampaikan melalui pernyataan sikap bersama yang ditandatangani oleh delapan Ketua BEM Fakultas UNJ pada tanggal 17 Agustus 2025. Didalam pernyataan sikap bersama tersebut, BEM Fakultas UNJ menyatakan tiga tuntutan, yaitu Mendesak BEM UNJ untuk menarik diri dari BEM SI Rakyat Bangkit dan tidak tergabung dengan aliansi manapun; Mendesak BEM UNJ untuk fokus dalam membangun iklim pergerakan yang kolektif dan progresif di UNJ; dan Menuntut BEM UNJ untuk mengedepankan prinsip demokrasi dan keterlibatan publik di UNJ dalam setiap pengambilan keputusan yang berdampak secara luas.
Keputusan BEM UNJ untuk tetap bergabung dalam aliansi BEM SI Rakyat Bangkit dinilai bukan hanya merupakan bentuk pengabaian terhadap aspirasi mahasiswa UNJ, melainkan juga mencerminkan kemunduran dalam etika representasi mahasiswa yang demokratis, kolektif, dan bertanggung jawab. Keterlibatan dalam aliansi seperti BEM SI Rakyat Bangkit mengandung resiko intervensi kepentingan di luar ranah gerakan mahasiswa. Aliansi ini yang seharusnya menjadi ruang bebas dari kepentingan politik, tetapi justru rentan dijadikan kendaraan elite tertentu.